MENURUT BBC NEWS, LEBIH DARI 200 JUTA APLIKASI DIUNDUH DARI GOOGLE PLAY SETIAP BULAN.

Ada banyak pilihan bagi para komuter untuk berkeliling kota menggunakan Android.

Beberapa aplikasi populer termasuk Uber, Gojek dan Grab.

Aplikasi ini memudahkan orang untuk berkeliling kota tanpa repot.

Namun, mereka juga menimbulkan masalah karena model bisnis mereka yang tidak bertanggung jawab.

Pengemudi senang memiliki akses ke aplikasi yang membuat pekerjaan mereka lebih mudah.

Namun, aplikasi ini akan jauh lebih baik jika mereka memperlakukan penumpang dengan adil dan pemerintah secara bertanggung jawab.

Sebaliknya, mereka mempromosikan persaingan tidak sehat dengan membebankan harga selangit dan melanggar undang-undang dasar perburuhan.

Sampai pemerintah menindak praktik-praktik destruktif ini, para komuter tidak akan percaya pada perjalanan mereka sama sekali.

Sebagian besar aplikasi populer untuk bepergian dirancang untuk membantu individu yang mengemudi untuk mencari nafkah.

Ini termasuk sopir taksi, sopir bus, tukang sewa mobil dan bahkan tukang ojek.

Aplikasi seperti Uber dan Grab memungkinkan pengemudi merekam perjalanan mereka secara digital dan mengatur jadwal mereka.

Penumpang dapat menghubungi pemilik aplikasi ini untuk meminta tumpangan dalam hitungan detik.

Ini bermanfaat bagi kedua belah pihak karena menghemat waktu dan uang sambil memastikan ketepatan waktu.

Aplikasi ini juga menyebabkan gangguan pada sistem transportasi umum dengan mengancam bisnis transportasi yang ada.

Pemerintah sering dipaksa untuk mensubsidi tumpangan murah untuk komuter reguler dengan membayar biaya yang tidak masuk akal kepada operator taksi dan waralaba transportasi.

Hal ini menyebabkan tekanan finansial yang besar pada bisnis yang sah sementara mengabaikan manfaat yang dicari pengendara sejak awal.

Inilah sebabnya mengapa banyak orang memilih untuk menggunakan aplikasi daripada transportasi umum jika tersedia.

Namun, ini tidak selalu merupakan hal yang baik - terutama ketika aplikasi ini menolak untuk mengikuti peraturan dasar.

Uber dan Grab sama-sama mengenakan harga tinggi pada jam sibuk tanpa memperhatikan waktu atau kelelahan pengemudi.

Mereka juga gagal membayar upah lembur pengemudi ketika mereka bekerja lembur.

Semua ini digabungkan untuk membuat hampir tidak mungkin bagi siapa saja yang bekerja untuk mencari nafkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dari aplikasi mengemudi.

Para komuter akan lebih baik menggunakan transportasi umum jika mereka menginginkan perjalanan yang Kamil dan tidak dikenakan biaya.