Alasan Kenapa Gojek Driver Masih Riskan di Kota Kecil
Gojek driver
merupakan sebuah fenomena dalam dunia transportasi saat ini. Bagaimana tidak,
hampir di setiap daerah baik itu kota besar maupun kota kecil, layanan ojek
online ini sangat diminati meskipun di sebagian daerah di kota kecil masih
terdapat beberapa gesekan antara gojek driver dengan ojek pangkalan biasa.
Berbeda dengan kota besar, dimana ojek online dan ojek pangkalan sudah bisa berjalan
secara sinergis, terlebih dengan banyaknya para driver ojek pangkalan yang
mendaftar menjadi gojek driver atau driver online lainnya. Tentunya hal ini
bukan tanpa alasan, ada beberapa faktor yang membuat para driver dari kedua
kubu ini bisa berjalan secara beriringan di kota kota besar seperti di Jakarta
atau kota besar lainnya. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
hal tersebut?
Waktu
Kota kota besar
senantiasa menjadi tempat pertama dikembangkannya dan dipasarkannya segala
produk, termasuk produk jasa gojek ini. Hal ini membuat kota besar mengenal
gojek lebih awal dibanding dengan kota kecil. Mungkin saja di awal pengenalan
aplikasi gojek ada konflik antara gojek driver dengan ojek lainnya. Tapi seiring
berjalannya waktu, sengketa tersebut bisa diminimalisir dan sedikit demi
sedikit kedua belah pihakbisa saling menerima.
Mobilitas Masyarakat
Mobilitas masyarakat
perkotaan sangatlah ketat dan merata di seluruh wilayahnya. Hal ini
berdampakpada kebutuhan jasa transportasi yang sangat besar. Kebutuhan
transportasi yang sangat besar ini mungkin membuat persaingan yang terjadi
tidak begitu kentara karena baik gojek driver maupun ojek pangkalan bisa
mendapatkan penghasilan yang masih mencukupi. Berbeda dengan di kota kecilyang
mobilitasnya rendah. Hal ini mungkin sangat berdampak pada penghasilan di kedua
pihak.
Melek Teknologi
Dari segi teknologi,
kota besar tentunya lebih maju dibanding kota kecil. Hal ini juga berpengaruh
pada kapasitas SDM nya. SDM kota besar bisa dibilang lebih melek teknolog di
banding kota kecil. Hal ini sangat memungkinkan para ojek pangkalan bisa
bergabung menjadi gojek driver dan menjadi driver ojek online yang notabene
berbasis teknologi. Sedangkan di kota kecil, SDM masyarakat nya mungkin tidak
merata. Masih banyak pengendara ojek yang tidak memahami apa itu gojek, gps,
aplikasi berbasis android dan lain-lain. Hal ini membuat mereka lebih memilih
untuk mempertahankan komunitasnya dibanding bergabung dengan komunitas baru
yang mengharuskan sesuatu yang tidak mereka kuasai.
Merasa Pribumi
Kota besar merupakan
tempat bercampurnya segala etnis sehingga sikap merasa pribumi atau rasa
memiliki daerah sendiri sudah tidak ada. Bisakita lihat Jakarta, pastinya anda
tahu kalau Jakarta itu sangat sepi jika waktu lebaran tiba. Hal ini sudah
menjadi bukti bahwa kebanyakan penduduk di Jakarta adalah perantau. Kondisi merantau
ini membuat seseorang memiliki toleransi yang lebih besar terhadap sekitar karena
bukan berada di daerahnya sendiri. Semakin banyak perantau, semakin tinggi
toleransi akan kebebasan yang ada. Berbeda dengan kota kecil yang mungkin masih
jarang perantau. Rasa memiliki akan daerah sendiri masih sangat kental. Hal ini
membuat ego menjadi tinggi sehingga mereka tidak bisa menerima perubahan.
Termasuk dalam masuknya fenomena gojek driver atau ojek online ke wilayah
mereka. Bahkan terkadang terjadi tindakan anarkis terhadap gojek driver dari
pribumi ini. Tak heran jika di kota kecil,banyak gojek driver yang
tidakmengenakan seragam nya.
Itulah 4 alasan utama
kenapa gojek driver bisa berkempang pesat di kota besar tapi tidak di kota
kecil. Indonesia adalah negara yang memiliki budaya dan etnis yang
beranekaragam. Tentunya kita harus bisa lebih toleransi terhadap perbedaan dan
perubahan yang ada dalam kehidupan ini. Termasukdalam menyikap fenomena gojek
ini. Toh rejeki ini tidak akan tertukar dengan rejeki orang lain.
0 komentar: